SARIASIH.com - Cuci darah, atau hemodialisis, adalah prosedur medis yang digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal yang tidak bekerja dengan baik. Prosedur ini melibatkan pembersihan darah dari limbah dan kelebihan cairan menggunakan mesin khusus.
Cuci darah biasanya dilakukan beberapa kali seminggu dan berlangsung selama beberapa jam setiap sesi. Prosedur cuci darah (hemodialisis) pada seseorang dilakukan jika mereka mengalami gagal ginjal, di mana ginjal tidak lagi mampu berfungsi dengan baik untuk menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah.
Prosedur ini sangat penting bagi pasien dengan gagal ginjal kronis atau akut untuk membuang limbah dan cairan berlebih dari darah, menjaga keseimbangan elektrolit, dan mencegah penumpukan racun dalam tubuh yang dapat berbahaya atau bahkan fatal bagi pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu.
Pernah ramai banyak anak-anak harus melakukan prosedur cuci darah. Hal ini membuat khawatir orang tua. Ternyata, gagal ginjal tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami kondisi ini.
Dokter Spesialis Anak RS Sari Asih Sangiang, dr. Rahardi Mokhtar, Sp.A menyebutkan bahwa meskipun gagal ginjal lebih umum terjadi pada orang dewasa, ada berbagai penyebab gagal ginjal pada anak-anak :
- Kelainan Bawaan: Beberapa anak lahir dengan kelainan ginjal atau saluran kemih yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Contohnya termasuk sindrom nefrotik kongenital dan kelainan struktural pada ginjal.
- Infeksi: Infeksi berat, seperti pielonefritis (infeksi ginjal) yang berulang atau tidak diobati, dapat merusak ginjal anak-anak.
- Gangguan Metabolik atau Genetik: Beberapa kondisi genetik atau metabolik, seperti penyakit Fabry atau cystinosis, dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
- Penyakit Autoimun: Penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik atau sindrom hemolitik-uremik dapat menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak.
- Gangguan Aliran Darah ke Ginjal: Kondisi yang mengurangi aliran darah ke ginjal, seperti sindrom hemolitik-uremik, dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada anak-anak.
- Trauma atau Cedera: Cedera fisik yang parah atau trauma pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak.
- Obat dan Racun: Beberapa obat atau paparan zat beracun tertentu dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada anak-anak.
“Pada anak-anak, diagnosis dan pengobatan gagal ginjal mungkin melibatkan pendekatan yang sedikit berbeda dibandingkan dengan orang dewasa, termasuk perawatan khusus untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat,” ujar dr. Rahardi, Sp.A.
Jika anak mengalami gejala atau kondisi yang bisa mempengaruhi fungsi ginjal, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter di RS Sari Asih Sangiang untuk evaluasi dan pengobatan lebih lanjut.